Selasa, 26 Agustus 2014

JPO for people in town

Sekitar beberapa hari lalu, gue dan teman-temanku pergi observasi. Jadi kita mendapatkan tugas dari kegiatan PSAK FISIP UI. Nah, kita pergi ke daerah Jalan Raya Margonda. Tempat observasi kita ada dua titik di Margonda, yaitu tepat di tempat penyeberangan depan Jalan Kober dan di depan Margo City.
Oh, iya! Observasi kami tertuju pada hak pengguna jalan untuk menyeberang dengan menggunakan JPO. Apa itu JPO? JPO adalah jembatan pengeberangan orang. Jembatan ini biasanya digunakan para pejalan kaki untuk menyeberang jalan-jalan besar.
Apakah kalian sadar betapa pentingnya JPO?? Kelompok gue sadar banget kalo sebenernya JPO itu sangat penting bagi pejalan kaki yang melintas di jalan-jalan besar seperti Margonda. Nah seperti yang kita tahu, JPO yang tersedia di sepanjang Jalan Raya Margonda hanya ada 2 yang aktif, yaitu di depan Margo City dan di depan Terminal Depok. Ada satu lagi JPO yang sedang dalam proses pembangunan di depan Margonda Residence. Sementara panjang Jalan Raya Margonda itu sekitar kurang lebih 5 km. Menurut kami, jumlah JPO tersebut sangatlah minim untuk ukuran jalan raya yang sepanjang itu. Makanya kita melihat langsung ke lapangan dan mencari tahu respon masyarakat terutama pejalan kaki itu sendiri dan masyarakat sekitar tempat penyeberangan.
Jadi kita mengadakan suatu perbandingan antara menyeberang di Barel yang hanya di fasilitasi oleh zebracross dan lampu merah penyeberangan dengan jembatan penyeberangan yang ada di depan Margo City.
Menurut penyeberang jalan yang kami tanyai di Kober, fasilitas penyeberangan berupa zebracross dan lampu merah penyeberangan cenderung kurang membantu pejalan kaki untuk menyeberang. Bahkan kehadiran lampu merah penyeberangan lebih dihiraukan oleh masyarakat. Peran tangan lebih berpengaruh daripada si lampu itu menurutnya. Beliau lebih setuju jika dibuat jembatan penyeberangan di situ.
Salah satu penjual koran di Barel pun yang berada tepat di depan zebracross mengatakan kehadiran angkot-angkot yang sering ngetem juga menggangu para pejalan kaki yang ingin atau sedang menyeberangi jalan.
Oh iya! Satu hal yang mau gue kasih tahu. Gue sering menyeberang di Barel tapi gue baru sadar kemarin saat observasi kalau di situ ada lampu merah penyeberangan. -__-“ Tapi menurut gue memang benar kata pejalan kaki yang kami tanyai itu kalau tangan lebih berperan daripada si lampu itu.

abis observasi di barel

Lalu, saat di JPO Margo City kami mewawancari satpam yang bertugas di sekitar JPO itu. Menurutnya semenjak ada kehadiran JPO itu sekitar 5 tahun lalu, angka kecelakaan di situ cukup berkurang. Masyarakat pun dapat menyeberang dengan aman. Tapi terkadang masih ada beberapa orang yang nakal menyeberangi jalan sembarangan dan melewati pagar pembatas jalan. Gue sendiri pernah melihat hal tersebut sekali. Oh, iya! Ternyata JPO yang ada di depan Margo City awalnya dibuat atas kerjasama antara pihak Margo City dan Detos, kemudian diambil alih oleh pemerintah saat ini.

JPO di depan Margo City 

Bapak Satpam yang diwawancara

Kita pun juga mewawancarai seorang pejalan kaki yang menyeberang jalan di JPO depan Margo City. Menurutnya pun, JPO sangatlah penting terutama di jalan besar seperti Margonda. Karena di Margonda pun rawan terjadi kecelakaan yang memakan korban cukup banyak.
Menurut gue, pemerintah sudah cukup mempunyai inisiatif untuk memenuhi hak warga atas kota, terutama hak para pejalan kaki untuk mendapatkan rasa aman, nyaman dan selamat ketika berjalan kaki di sekitar Depok. Hanya saja belum cukup maksimal upayanya. Masyarakat pun juga turut peduli dengan haknya, namun terkadang masyarakat terlalu sering meminta tapi tidak memberikan kontribusi yang baik setelah haknya terpenuhi.
Setelah membaca ini, pentingkah JPO bagi kita? Apakah pemerintah akan mendengar suara masyarakat yang terus meminta haknya dipenuhi? Atau masyarakat yang akan menyia-nyiakan hak yang telah dipenuhi oleh pemerintah? Apapun posisimu, sadarilah posisimu ketika sebagai apapun itu dan bayangkan jika posisimu ada di mereka.
Salam FISIP UI!
Kelompok 44 PSAK FISIP UI 2014
with love Kak Vaness, Kak Duke, Andini, Dian, Rima, Shifa, Celly, Bertha, Engel, Tri, Dayat, Jeje, Alfi



Update Post Pertama!

Ceritanya buat blog baru lagi, sebelumnya udah punya tapi lupa passwordnya -___-"
Perkenalkan, gue Monica Fransiska. Biasa dipanggil Mona.
Sekarang udah kuliah di FISIP UI 2014. Maba nih :D
Welcome to my world!